Uji Model Rangka Pengaku (Bracing) pada Dinding Bambu Sandwich Panel Untuk Rumah Tahan Gempa

Devi Ardiansyah (2010)
....masih dalam tahap pengujian...


Kebutuhan pembangunan rumah sederhana di Indonesia sangat tinggi ± 800 ribu unit/tahun mengingat besarnya pertambahan jumlah penduduk dan akibat adanya bencana alam seperti tsunami, banjir, longsor, gunung meletus dan berbagai bencana alam lainnya (Puslitbangkim,  2006).  Dalam keadaan normal diperlukan jumlah rumah yang besar apalagi ditambah berbagai kondisi bencana alam dan keadaan perekonomian kita yang belum kunjung membaik. Belum lagi sekian rumah yang ada sekarang sudah tua dan harus diganti dengan yang baru. Padahal kebutuhan rumah sangat mendesak karena merupakan salah satu kebutuhan pokok, sehingga diperlukan usaha percepatan pembangunan rumah yang layak, mudah dikerjakan, bahannya tersedia dan harganya terjangkau oleh mayoritas masyarakat kita.
Kondisi Indonesia yang sering terjadi bencana saat ini, diperlukan suatu usaha untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur termasuk perumahan bagi penduduk yang terkena bencana alam. Pertimbangan kondisi yang tidak normal akibat bencana ini diperlukan pembangunan rumah yang layak huni, tetapi mudah dan cepat pembangunannya, murah, tersedia bahan di lokasi dan mudah dilakukan oleh siapa saja serta memenuhi syarat rumah tinggal. Rumah sebagai tempat tinggal harus memenuhi persyaratan antara lain : tahan cuaca, tahan organisme perusak, tahan gempa, mudah dibongkar pasang kembali, aman dan nyaman dihuni, estetis dan arsitektural, sehat, dan ramah lingkungan.
Rumah pra-pabrikasi adalah rumah yang konstruksi pembangunannya cepat karena menggunakan modul hasil pabrikasi industri (pabrik). Komponen-komponennya dibuat dan sebagian dipasang oleh pabrik (off site). Setelah semuanya siap, kemudian diangkut ke lokasi, disusun kembali dengan cepat, sehingga tinggal melengkapi utilitas (utility) serta pengerjaan akhir (finishing). Dengan demikian, beberapa manfaat dapat diperoleh seperti waktu konstruksi yang cepat, lingkungan pembangunan yang lebih bersih, dan biaya yang lebih murah. Karena biasanya berdasar atas modul, maka keleluasaan pemilihan disain pun menjadi terbatas pada apa yang telah tersedia, namun ini tidak mengurangi minat masyarakat untuk menggunakannya. (Roychansyah, 2006).
Kayu dan bambu adalah bahan bangunan yang dapat dipergunakan sebagai bahan untuk konstruksi rumah pra-pabrikasi, karena kekuatannya yang cukup tinggi, ringan, mudah didapat, mudah dikerjakan, dan merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable). Dengan adanya degradasi hutan alam, keberadaan kayu yang memenuhi syarat baik kuantitas, kualitas dan ukurannya sebagai bahan bangunan semakin langka, sehingga perlu bahan pengganti alternatif unggulan seperti bambu.  Bambu mempunyai beberapa kelebihan terutama kekuatan patah (modulus of rupture), kekuatan tarik sejajar batang (tensile strength), dan cukup kaku (stiffness).  Sumberdaya bambu ini cukup melimpah, mudah dibudidayakan dan siklus tebangnya relatif pendek (sekitar 3 sampai 5 tahun).  Oleh karena itu diperlukan adanya rekayasa pengolahan sehingga bambu dapat dirubah menjadi bentuk dan mutu tertentu yang mudah dan cocok digunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk tujuan struktural. 

0 komentar:

Posting Komentar