Uji Model Bresing Pada Dinding Bambu Sandwich Panel Untuk Rumah Tahan Gempa

DEVI ARDIANSYAH (2011)

Posisi geografis Indonesia yang rentan akan bencana alam khususnya gempa bumi, maka diperlukan tempat tinggal yang dirancang khusus agar tahan terhadap guncangan gempa. Bangunan tahan gempa memiliki tiga kaidah, yaitu bangunan tidak mengalami kerusakan baik pada elemen struktur maupun elemen non-struktur, pada guncangan gempa sedang bangunan bisa mengalami kerusakan pada elemen non-struktur sedangkan pada elemen struktur tidak boleh rusak serta pada guncangan gempa besar, bangunan bisa mengalami kerusakan baik pada elemen struktur maupun non-struktur, namun tidak membahayakan penghuni yang ada di dalam bangunan tersebut.
 Pada penelitian ini, menggunakan bahan baku kayu jenis Meranti, kayu lapis dari pasaran dan bambu Tali. Model bresing yang digunakan adalah model diagonal yang terdiri dari diagonal 1, diagonal 2, dan diagonal 3 serta kontrol yang tidak menggunakan model bresing. Pengujian modulus of elasticity dan modulus of rupture kayu frame dan bresing, mengahasilkan pengelompokan kayu untuk struktur (frame) dan untuk non-struktur (bresing). Hasil pengujian sifat fisis bahan baku, bambu Tali memiliki kerapatan rata-rata sebesar 0,619 gr/cm3, berat jenis rata-rata 0,537 gr/cm3 (5,37 kg/m3) dan kadar air rata-rata 15,272 %. Nilai kadar air bambu tidak sesuai dengan syarat kadar air dalam bangunan yaitu sebesar 12 %. Dari hasil pengujian kerapatan kayu lapis, diketahui bahwa kerapatannya rata-rata 0,359 g/cm3. Besarnya kadar air kayu lapis (15,058%) lebih besar dari syarat kadar air dalam JAS 2003 (12%). Kayu jenis Meranti memiliki rata-rata kerapatan 0,62 gr/cm3, rata-rata berat jenis sebesar 0,54, kadar air rata-rata sebesar 14,14%.
Dinding bambu sandwich panel berukuran 1200 mm x 2400 mm x 55 mm. Pengujian kekuatan mekanis dinding bambu sandwich panel (BSP) diketahui bahwa BSP kontrol (tanpa bresing) memiliki racking stiffness 2929,34 N/mm (298,71 kg/mm), racking strength 5168,10 N (527 kg) dan displacement maksimal 66,12 mm. BSP dengan model diagonal bresing 1 memiliki racking stiffness 1708,61 N/mm (174,23 kg/mm), racking strength 4844,49 N (494 kg) dan displacement maksimal 61,44 mm. BSP dengan model diagonal bresing 2 memiliki racking stiffness 3503,43 N/mm (357,25 kg/mm), racking strength 5913,41 N (603 kg) dan displacement maksimal 69,62 mm. BSP dengan model diagonal bresing 3 memiliki racking stiffness 1291,24 N/mm (131,67 kg/mm), racking strength 6501,81 N (663 kg) dan displacement maksimal 49,46 mm.
Berdasarkan perhitungan gaya gempa dengan SNI 03-1762-2002, dinding bambu sandwich panel (BSP) kontrol (tanpa bresing) dan BSP diagonal bresing 1 cocok diaplikasikan pada zona gempa 5 (besar). BSP diagonal bresing 2 dan BSP diagonal bresing 3 cocok untuk diaplikasikan pada zona gempa 6 (besar).

Kata kunci : Bangunan Tahan Gempa, Dinding Bambu Sandwich Panel, Bresing, Racking Stiffness, Racking Strength, Displacement, Zona Gempa.

0 komentar:

Posting Komentar