Manfaat Kayu Manis

sumber : http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/387-kayu-manis-cinnamon.html 

Mengenal Kayu Manis


Cinnamon merupakan nama lain dari kayu manis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kayu yang manis. Tanaman ini banyak tumbuh di Pulau Jawa. Termasuk dalam famili Laureceae, pohon kayu manis (atau nama ilmiahnya Cinnamomum zeylanicum), pohon kayu memiliki tinggi maksimum 9 meter dengan kulit kayu berwarna abu-abu licin. Daunnya berbentuk mata tombak dengan panjang sekitar 20 cm dan lebar 5 cm. Daun berwarna hijau pada bagian atas dan warna putih pada bagian bawah. Berbunga kecil dengan warna putih atau kekuning-kuningan yang membentuk gugusan.
Bagian dari pohon kayu manis yang dimanfaatkan adalah kayu bagian dalam yang berwarna lebih gelap karena pada bagian dalam tercium bau yang harum sedangkan kulit bagian luar tidak berbau harum. Bagian dalam kulit kayu ini akan dikeringkan di bawah sinar matahari. Hasilnya, kulit kayu akan membentuk gulungan yang kemudian dipotong sepanjang 5-8 cm menjadi batang-batang kecil atau ditumbuk menjadi bentuk bubuk. Bentuk seperti inilah yang biasa kita temukan dan dimanfaatkan sebagai pengharum dan penambah rasa pada makanan, minuman atau dijadikan bahan aromaterapi dan parfum.

Cara Penyajian Kayu Manis

Beberapa cara penyajian kayu manis sebagai penikmat pada makanan dan minuman antara lain:
  • Gunakan batang kayu manis ukuran kecil sebagai pengaduk pada minuman panas seperti cokelat, susu panas atau pada minuman sereal
  • Diseduh bersamaan dengan teh.
  • Campurkan bubuk kayu manis pada kue atau tambahkan potongan-potongan kecil kayu manis sebagai penghias kue Anda.
  • Dipakai sebagai bumbu pada masakan seperti saat memmbuat nasi, pasta, daging atau sayur.

Manfaat Kayu Manis

Selain sebagai pengharum dan penguat rasa pada makanan dan minuman, kayu manis atau cinnamon memiliki beberapa khasiat untuk meredakan masalah kesehatan karena kayu manis mengandung mangan, zat besi dan kalsium. Manfaatnya untuk keluhan kesehatan, antara lain untuk menurunkan gula darah, menurunkan kolestrol, menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya ingat, meredakan nyeri otot dan sendi, mengatasi masalah gusi dan gigi, sariawan, meredakan sakit kepala, migren, mengatasi radang tenggorokan, meringankan masalah perut dan kram saat haid serta menghilangkan masalah bau mulut.
Anda dapat meminum rebusan parutan kayu manis untuk mencoba mengatasi masalah kesehatan yang Anda alami apabila Anda tidak mencampur dengan makanan atau minuman. Untuk masalah radang tenggorokan, sariawan atau bau mulut, cukup dengan berkumur dengan rebusan air dengan perbandingan ½ sendok teh kayu manis dengan 1 gelas air.
Untuk penyimpanan lebih lama, kayu manis dalam bentuk bubuk lebih tepat karena dapat disimpan selama 6 bulan, sedangkan kayu manis batangan tidak selama kayu manis dalam bentuk bubuk. Simpan kayu manis dalam tempat yang sejuk, kering dan gelap.
READ MORE » Manfaat Kayu Manis

Karakteristik Panel Akustik Papan Partikel Betung (Dendrocalamus asper, Backer) Berperekat Isocyanate

Iedo Khrisna Lucky (2011)

Bambu merupakan bahan baku yang memiliki sifat mekanis yang baik dan berpotensi digunakan sebagai bahan penyerap suara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel bambu dan kerapatan papan partikel terhadap sifat akustik, sifat fisis dan mekanis panel akustik papan partikel bambu betung (Dendrocalamus asper Backer) serta dapat mengetahui kelayakan papan partikel tersebut untuk menjadi panel akustik yang baik.
Tiga ukuran partikel penyusun papan partikel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu partikel halus, sedang dan ukuran wol. Perekat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu methylene diphenyl diisocyanate (MDI) dengan kadar perekat yang dipakai adalah 12% dari berat kering tanur partikel untuk setiap lembar papan dengan kerapatan target 0,4 g/cm3 dan 0,6 g/cm3.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kerapatan panel akustik hasil penelitian berkisar antara 0,41 - 0,58 g/cm3. Nilai rata-rata kadar air panel akustik hasil penelitian berkisar antara 7,80 -10,13%. Nilai rata-rata pengembangan tebal 2 jam panel akustik hasil penelitian berkisar antara 2,43 – 8,91% sedangkan untuk nilai rata-rata pengembangan tebal 24 jam berkisar antara 3,93 – 17,14%. Nilai rata-rata daya serap air 2 jam panel akustik hasil penelitian berkisar antara 27,35 – 79,84% sedangkan untuk nilai rata-rata daya serap air 24 jam berkisar antara 43,88 – 101,09 %. Nilai rata-rata Modulus of Elasticity (MOE) panel akustik berkisar antara 4.081 – 15.193 kg/cm2. Nilai rata-rata Modulus of Rupture (MOR) panel akustik komposit berkisar antara 29167 kg/cm2. Nilai rata-rata Internal Bond (IB) hasil penelitian berkisar antara 0,66 – 2,4 kg/cm2. Nilai rata-rata kuat pegang sekrup hasil penelitian berkisar antara 14,75 56,5 kg/cm2. Seluruh panel akustik papan partikel yang memiliki perbedaan ukuran partikel tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap suara yang terletak pada rentang frekuensi tinggi 1000 Hz – 4000 Hz dengan nilai absorbsi berkisar antara 0,32 – 0,96. Nilai sound transmission class (STC) rata-rata panel akustik papan partikel berkisar antara 7 – 20.
Dari semua parameter yang diuji, ukuran partikel yang semakin besar meningkatkan nilai pengembangan tebal, MOE, MOR dan kuat pegang sekrup. Sebaliknya ukuran partikel yang semakin besar  menurunkan nilai IB dan daya serap air. Semakin tinggi kerapatan papan maka semakin rendah nilai WA. Sebaliknya semakin tinggi kerapatan papan maka semakin tinggi nilai MOE, MOR, IB dan SW. Pada sifat akustik, semakin besar ukuran partikel maka akan meningkatkan nilai koefisien absorbsi dan STC. Semakin rendah kerapatan papan maka nilai koefisien absorbsi suara akan semakin tinggi. Sebaliknya semakin tinggi kerapatan papan maka nilai STC akan semakin tinggi. Panel akustik papan partikel bambu betung layak menjadi panel akustik berdasarkan sifat fisis, mekanis dan akustiknya.

Kata kunci : Bambu Betung, Papan partikel, Panel akustik.

READ MORE » Karakteristik Panel Akustik Papan Partikel Betung (Dendrocalamus asper, Backer) Berperekat Isocyanate

Uji Model Bresing Pada Dinding Bambu Sandwich Panel Untuk Rumah Tahan Gempa

DEVI ARDIANSYAH (2011)

Posisi geografis Indonesia yang rentan akan bencana alam khususnya gempa bumi, maka diperlukan tempat tinggal yang dirancang khusus agar tahan terhadap guncangan gempa. Bangunan tahan gempa memiliki tiga kaidah, yaitu bangunan tidak mengalami kerusakan baik pada elemen struktur maupun elemen non-struktur, pada guncangan gempa sedang bangunan bisa mengalami kerusakan pada elemen non-struktur sedangkan pada elemen struktur tidak boleh rusak serta pada guncangan gempa besar, bangunan bisa mengalami kerusakan baik pada elemen struktur maupun non-struktur, namun tidak membahayakan penghuni yang ada di dalam bangunan tersebut.
 Pada penelitian ini, menggunakan bahan baku kayu jenis Meranti, kayu lapis dari pasaran dan bambu Tali. Model bresing yang digunakan adalah model diagonal yang terdiri dari diagonal 1, diagonal 2, dan diagonal 3 serta kontrol yang tidak menggunakan model bresing. Pengujian modulus of elasticity dan modulus of rupture kayu frame dan bresing, mengahasilkan pengelompokan kayu untuk struktur (frame) dan untuk non-struktur (bresing). Hasil pengujian sifat fisis bahan baku, bambu Tali memiliki kerapatan rata-rata sebesar 0,619 gr/cm3, berat jenis rata-rata 0,537 gr/cm3 (5,37 kg/m3) dan kadar air rata-rata 15,272 %. Nilai kadar air bambu tidak sesuai dengan syarat kadar air dalam bangunan yaitu sebesar 12 %. Dari hasil pengujian kerapatan kayu lapis, diketahui bahwa kerapatannya rata-rata 0,359 g/cm3. Besarnya kadar air kayu lapis (15,058%) lebih besar dari syarat kadar air dalam JAS 2003 (12%). Kayu jenis Meranti memiliki rata-rata kerapatan 0,62 gr/cm3, rata-rata berat jenis sebesar 0,54, kadar air rata-rata sebesar 14,14%.
Dinding bambu sandwich panel berukuran 1200 mm x 2400 mm x 55 mm. Pengujian kekuatan mekanis dinding bambu sandwich panel (BSP) diketahui bahwa BSP kontrol (tanpa bresing) memiliki racking stiffness 2929,34 N/mm (298,71 kg/mm), racking strength 5168,10 N (527 kg) dan displacement maksimal 66,12 mm. BSP dengan model diagonal bresing 1 memiliki racking stiffness 1708,61 N/mm (174,23 kg/mm), racking strength 4844,49 N (494 kg) dan displacement maksimal 61,44 mm. BSP dengan model diagonal bresing 2 memiliki racking stiffness 3503,43 N/mm (357,25 kg/mm), racking strength 5913,41 N (603 kg) dan displacement maksimal 69,62 mm. BSP dengan model diagonal bresing 3 memiliki racking stiffness 1291,24 N/mm (131,67 kg/mm), racking strength 6501,81 N (663 kg) dan displacement maksimal 49,46 mm.
Berdasarkan perhitungan gaya gempa dengan SNI 03-1762-2002, dinding bambu sandwich panel (BSP) kontrol (tanpa bresing) dan BSP diagonal bresing 1 cocok diaplikasikan pada zona gempa 5 (besar). BSP diagonal bresing 2 dan BSP diagonal bresing 3 cocok untuk diaplikasikan pada zona gempa 6 (besar).

Kata kunci : Bangunan Tahan Gempa, Dinding Bambu Sandwich Panel, Bresing, Racking Stiffness, Racking Strength, Displacement, Zona Gempa.
READ MORE » Uji Model Bresing Pada Dinding Bambu Sandwich Panel Untuk Rumah Tahan Gempa