Pengaruh Jarak Sambungan dan Jenis Perekat terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Bambu Lapis dari Bambu Tali (Gigantochloa apus [J. A. & J. H. Schultes] Kurz)

Sulis Mardiana (2010)

Kebutuhan masyarakat akan produk berbahan baku kayu semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, kesejahteraan, dan teknologi, tetapi ketersediaan kayu semakin langka. Departemen Kehutanan (2009) menyatakan bahwa produksi kayu bulat tahun 2008 sebesar 31,98 juta m3 sedangkan kebutuhan kayu bulat mencapai 46,32 juta m3. Oleh karena itu dibutuhkan suatu upaya untuk menghasilkan bahan baku alternatif pengganti kayu yang dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Salah satu bahan yang dapat dijadikan alternatif bahan baku kayu adalah bambu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang dapat meningkatkan nilai tambah bambu. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengaruh jarak sambungan dan jenis perekat terhadap sifat fisis dan mekanis bambu lapis, potensi bambu sebagai alternatif bahan pengganti kayu dan perbedaan mendasar antara bambu dan produk berbahan baku kayu.
Penelitian ini menggunakan bahan baku bambu tali yang diberi perlakuan berupa sambungan ujung (end-jointing), serta perekat UF dan PF untuk menghasilkan bambu lapis. Faktor sambungan dan perekat dijadikan sebagai perlakuan. Produk yang dihasilkan berupa bambu lapis yang terdiri dari tiga lapisan finir bambu. Pengujian produk meliputi sifat fisis dan mekanis, masing-masing mengacu pada SNI 01-5008.2-2000.
Sifat fisis bambu lapis meliputi kadar air dengan nilai rata-rata sebesar 10,95%, kerapatan dengan nilai rata-rata 0,63 gr/cm3, dan pengembangan dimensi panjang, lebar dan tebal dengan nilai rata-rata masing-masing sebesar 0,63%; 0,72% dan 5,57%, serta penyusutan dimensi panjang, lebar, dan tebal dengan nilai rata-rata masing-masing sebesar 0,20%; 0,27% dan 3,65%. Sifat mekanis bambu lapis meliputi MOE sejajar lapisan permukaan dengan nilai rata-rata sebesar 79.375,41 kg/cm², MOE sejajar lapisan inti dengan nilai rata-rata sebesar 16.812,26 kg/cm², MOR sejajar lapisan permukaan dengan nilai rata-rata sebesar 854,51 kg/cm², dan MOR sejajar lapisan inti dengan nilai rata-rata sebesar 599,61 kg/cm². Nilai rata-rata keteguhan rekat sejajar lapisan permukaan sebesar 6,85 kg/cm2, dan nilai rata-rata keteguhan rekat sejajar lapisan inti sebesar 3,52 kg/cm2.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sambungan pada bambu lapis pada umumnya meningkatkan sifat fisis dan mekanis bambu lapis serta memenuhi SNI 01-5008.2-2000 tentang Kayu Lapis Penggunaan Umum dan SNI 01-5008.7-1999 tentang Kayu Lapis Struktural. Penggunaan bambu sebagai alternatif pengganti kayu cukup berpotensi, sehingga diharapkan bambu lapis dapat menjadi alternatif pengganti kayu lapis.

0 komentar:

Posting Komentar